Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terima Kasih Vietnam

Bang Yusof sudah memperkenalkan saya dengan sebagian lelaki Melayu Champa dari kampung Chau Doc, Provinsi An Giang, Vietnam. Di kedai kopi, seusai sholat fardhu di masjid, ada banyak percakapan yang mengalir begitu saja dari orang-orang berwajah polos ini.

 

Bang Yusof sudah membacakan kitab Arab Melayu yang menceritakan asal usul nenek moyang mereka. Ia juga sudah membawa saya berkeliling Chau Doc. Menelusuri masjid demi masjid. Kampung demi kampung.

 

Usai sholat subuh di hari terakhir, Bang Yusof juga mengajak saya berlama-lama di masjid. Terhidang kopi khas Vietnam. Beberapa lelaki, sebagian sudah berumur, duduk melingkar. Berbicara bahasa Vietnam yang tak saya mengerti.

 

Seperti yang sudah saya ceritakan, bahwa saya ke An Giang sini dalam rangka ikhtiar menelusuri jejak kerajaan Islam Champa, Vietnam. Kerajaan ini begitu tersohor sejak saya masih sekolah. Lalu ketika belajar Islam dan mengetahui betapa masa lalu Islam begitu gilang gemilang, sangat ingin saya bisa mempelajari jejak sejarahnya.

 

Pencarian ini masih berlanjut. Saya belum menemukan sesuatu yang benar-benar akurat. Tapi ada hal lain yang saya jumpai dalam perjalanan ini. Hal sederhana yang bisa jadi dialami oleh siapa saja yang melakukan perjalanan serupa. Perjumpaan dengan orang-orang bersahaja. Mereka memiliki iman yang sama dengan saya. MasyaAllah.

 

Sayang, orang-orang beriman ini tidak diurusi dengan baik oleh negara. Menjadi masyarakat kelas bawah di bawah naungan negara yang mengklaim dikelola tanpa melihat kelas.

 

Sehari sebelum keberangkatan, Bang Yusof sudah bikin janji dengan Ahmad. Dia ini adalah pemuda Chau Doc yang bekerja di kapal penumpang antar negara Vietnam – Kamboja. Setiap hari ia bolak balik dari Vietnam ke Kamboja. Kalau pada hari ini kapal berlabuh di Vietnam, berarti dia menginap di rumah untuk keesokan harinya kembali berangkat ke Kamboja.

 

Saya beruntung dipertemukan seorang muslim lainnya. Ahmad sangat ramah. Senyumnya banyak sekali. Sejak subuh ia sudah menyiapkan saya makanan halal untuk perjalanan. Vietnam Halal Pho. Tapi tidak pakai mie. Berganti nasi. Memang request dari saya agar mudah dimakan di perjalanan.

 

Dari Chau Doc, kapal menuju Phnom Penh Kamboja berangkat tiap hari. Travel distance antar dua negara ini adalah 140 Km. Pagi hari sekitar jam 9 kapal akan menelusuri sungai Mekong, berhenti di imigrasi, kemudian sampai di Phnom Penh pukul 2 siang.

 

Pagi ini saya meninggalkan Vietnam untuk masuk ke negara Kamboja. Negara yang sudah beberapa kali saya datangi, kali ini akan saya jejaki lagi. Semoga jejak Islam di Kamboja tertapaki. Semoga cerita kerajaan Champa bisa saya dapatkan dengan detil.

 

Terima kasih Vietnam. Semoga perjalanan ini membuat saya semakin dekat dengan Allah SWT. Sampai jumpa pada perjalanan berikutnya

 

Salam
Pay Jarot Sujarwo


instagram.com/payjarotsujarwo

t.me/payjarot

 

 

Posting Komentar untuk "Terima Kasih Vietnam"