Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KOPI: MINUMAN ISTIMEWA DAN CERITA KELAM DI BALIKNYA

Abad Pertengahan dalam sejarah Eropa berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi.

Inilah masa dimana Eropa mengalami situasi yang begitu pelik. Gelap. Suram. Bodoh. Tak sedikit juga sejarawan yang mengatakan era ini sebagai era kegelapan. 


Kopi adalah sesuatu yang tak pernah dicicipi oleh orang-orang Eropa di abad kegelapan ini. Bahkan diawal kemunculannya, tradisi minum kopi yang hadir dari dunia muslim dianggap minuman setan oleh sebagian pendeta di Eropa. 


Tapi apa yang terjadi kemudian? Tradisi yang sepertinya sepele ini ternyata punya pengaruh besar bagi kebangkitan Eropa. Dari kegelapan menuju pencerahan. Renaissance. 


Tapi tentu saja cerita kopi juga menghadirkan cerita kelam. Ketika minuman ini menjadi begitu istimewa di dunia barat, di dunia timur, di nusantara, orang-orang terjajah dan begitu menderita karena sistem tanam paksa.


Pada waktu itu kondisi Belanda sedang tidak baik-baik saja. 31 Desember 1799 VOC dinyatakan bangkrut dan dibubarkan. Praktik korupsi merajalela di kalangan internal. Belanda juga harus menghabiskan biaya besar karena terlibat peperangan di masa Napoleon Bonaparte. Konflik Belanda dan Belgia yang membuat Belgia memisahkan diri pada 1830. Yang tak kalah pelik biaya yang sangat besar, sekitar 20 juta Gulden untuk menghadapi perang diponegoro (1825 – 1830). Ini adalah perang perlawawan rakyat terjajah termahal yang pernah dialami Belanda. 


Pemerintah pusat Belanda perlu berbuat sesuatu untuk terhindar dari kebangkrutan negara. Maka diutuslah seorang negarawan Bernama Johannes Van den Bosch dan diangkat menjadi gubernur jenderal untuk memerintah nusantara pada tahun 1830. Misinya adalah meraup keuntungan sebesar-besarnya, bagaimanapun caranya. 


Cultuurstelsel digagas. Rakyat nusantara dipaksa memberikan 20% tanahnya untuk ditanami kebutuhan ekspor Eropa. Kopi salah satunya. Jika ada rakyat yang tak punya tanah, dipaksa bekerja di kebun-kebun milik pemerintah Belanda. 


Tak membutuhkan waktu lama, Belanda mendapat keuntungan berlipat-lipat dari penjualan kopi dan produk ekspor lainnya. Dan derita Panjang terus menerus dialami rakyat terjajah di nusantara. Tak hanya derita fisik berupa rasa sakit dan kemiskinan berkepanjangan, tetapi juga derita pemikiran. Memiliki mental sebagai pribumi terjajah dan dijauhkan dari pemikiran akan kebangkitan. 


5 Oktober 2022


Follow:

Instagram.com/payjarotsujarwo

Posting Komentar untuk "KOPI: MINUMAN ISTIMEWA DAN CERITA KELAM DI BALIKNYA"